Senin, 10 Oktober 2011

Manfaat Sarang Walet

Siapa sih yang belum pernah mendengar sarang burung walet? Seperti yang sudah kita ketahui, sarang burung walet yang asli harganya mahal banget. Dan yang sampai sekarang kita ketahui juga kalau harga sarang burung walet itu mahal karena burung walet itu suka membuat sarang di gunung - gunung yang tinggi (bahkan di puncak dan ujung tebing). Dan untuk mengambil sarang burung walet harus menggunakan pendaki - pendaki yang sudah sangat berpengalaman.

Dan mungkin aja sarang burung walet ini merupakan sarang burung yang paling mahal di dunia (sejauh yang kita ketahui). Bayangkan saja 1 ons sarang burung walet yang kurang lebih terdiri dari 10 buah sarang dengan kualitas baik bisa dijual dengan harga 1,4 juta rupiah!! Dan katanya lagi, orang rela membayar mahal sebab sarang burung walet ini dipercayai mempunyai khasiat mampu menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari kelas ringan sampai kelas berat.

Umumnya, sarang burung walet disajikan dalam bentuk sup. Dan dapat kita temukan di restoran - restoran Cina. Sebenarnya, pengkonsumsian sarang burung walet ini bukanlah hal yang baru. Malah, sudah sejak abad 14, sarang burung ini dimanfaatkan sebagai makanan. Di Cina, sup sarang burung walet (birdnest soup) merupakan makanan favorit para raja dan bangsawan. Dan menurut cerita yang masih beredar sampe sekarang (mitos kali..) kaisar Ming sangat menggemari sup yang satu ini. Mungkin karena cerita atau mitosnya itulah, maka sup sarang burung walet dijadikan simbol makanan yang mewah dan bergengsi dan sangat mahal harganya.

Tetapi, pengkonsumsian sarang burung walet di Indonesia bisa dikatakan tergolong rendah, hampir 90% sarang burung walet diekspor ke luar negri. Pengkonsumsian sarang burung walet inipun masih ada bedanya. Kalo di Singapore dan Malaysia, lebih menyukai sarang burung yang mengandung lumut (moss nest), yang biasanya diambil dari gua - gua karang di tepi pantai. Sehingga warnanya pun tidak sebersih sarang burung walet yang dibudidayakan di atap - atap rumah. Katanya, rasanya lebih kenyal dan tidak cepat pecah saat dimasak. Sedangkan Cina dan Indonesia lebih menyukai sarang burung yang putih bersih.

Untuk menentukan kualitas dari sarang burung walet, ada syarat - syarat tertentu yang harus dipenuhi, misalnya ketebalan sarang. Seperti yang kita ketahui, sarang burung itu dibuat dari air liur burung walet tersebut. Setiap hari, sepasang walet betina dan jantan bergantian membuat sehelai sarang dengan cara mengoleskan air liur mereka ke dinding gua, dinding tebing, ataupun atap rumah. Ingat..satu hari hanya mengoleskan satu helai sarang aja. Jadi jangan heran, untuk membuat sarang saja dibutuhkan waktu sekitar 33-41 hari. Malah, pada saat musim kemarau, pembuatan sarang bisa lebih lama, sekitar 80 hari.

Kualitas itulah yang menentukan harga atau nilai dari sarang burung walet tersebut. Sarang burung dengan kualitas sempurna yaitu memiliki bentuk seperti mangkuk, dindingnya tebal, kuat dengan tinggi kira - kira 5 cm, serta bersih tidak tercemar kotoran, bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi. Sebaliknya, sarang burung yang kualitasnya rendah, yaitu yang serat - seratnya tidak utuh, kotor, serta bentuknya cacat, hanya bisa dijual dengan harga murah.

Terdapat dua jenis sarang burung bila dilihat dari warnanya. Ada sarang burung putih yang seluruhnya terbuat dari air liur burung walet, dan sarang burung hitam, yang terbuat dari campuran air liur dan bulu - bulu burung. Sarang burung walet yang berwarna putih lebih mahal harganya. Sarang burung yang putih bersih, harganya bisa mencapai 14 juta rupiah/kg, sedang yang hitam paling hanya sekitar 1 atau 2 juta/kg. Ada juga, sarang burung yang memiliki serat - serat merah di sarangnya seperti darah. Itu harganya jauh lebih mahal lagi, yaitu sekitar 17 juta/kg.

Khasiat Sarang Walet, antara Mitos dan Fakta

Entah dari mana mulanya khasiat sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) cukup terkenal di seantero dunia. Sarang burung anggota famili apodiae ini sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun lalu diyakini punya khasiat dalam memberikan kesegaran dan bahkan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Mitos baik untuk kesehatan muncul dari pengalaman pengguna yang semula disampaikan dari mulut ke mulut itu kemudian disebarluaskan pula oleh media massa. Itulah setidaknya yang dipercaya masyarakat Indonesia dalam sebuah laporan penelitian Riset Unggulan Nasional Terpadu.

Ada 3 kelompok responden yang diteliti, masyarakat, awam, pengusaha dan ilmuwan, mengatakan bahwa sarang walet punya banyak keampuhan. Antara lain menjaga kesegaran tubuh, meningkatkan vitalitas, obat awet muda, memelihara kecantikan dan menghambat kanker.

Menurut dr Cheng Ce yang ditemui di Cianjur, liur dari kelenjar glandula sub lingualis itu dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, bukan berarti mengobati penyakit.
Sarang walet itu berfungsi sebagai food supplement ibarat multivitamin di toko - toko. Asupan sarang walet akan menstimulus kinerja organ-organ tubuh lebih baik. Kekebalan tubuh meningkat dan penyakit menyingkir? tutur spesialis kanker dari Sekolah Kedokteran Tradisional di Propinsi Henan, Cina. Jadi selain itu juga sarang burung walet mengandung protein yang berbentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain karbohidrat, lemak, dan air. Jumlahnya mencapai 50 persen. Di tubuh, protein berperan sebagai zat pembangunan. Ia membentuk sel - sel dan jaringan baru serta berperan aktif selama metabolisme protein asal hewan diakui lebih gizi lantaran punya ikatan senyawa lebih kompleks dari pada protein nabati.

Bahkan salah satu senyawa turunannya azitothymidine telah diteliti bisa melawan AIDS. Istimewanya lagi, sarang walet sumber asam amino yang lengkap. Tercatat sekitar 17 asam amino esensial, semi esensial dan non-esensial yang dimiliki. Salah satunya kini dikembangkan oleh peneliti-peneliti di barat sebagai pelawan stroke dan kanker. Mineral-mineral sarang walet tak kalah manjurnya untuk mendukung aktivitas tubuh.

Ada 6 mineral yang sudah diketahui seperti kalsium, besi, phospor, kalium dan natrium. Di dalam tubuh, kalsium berperan untuk pembentukan tulang. Sayangnya, mineral dan senyawa penting sarang walet mudah lenyap. Oleh karena itu, Dr. Kong Yun Cheung dari Universitas Hongkong, menyarankan sarang walet tidak perlu di cuci, sebab glikoprotein akan terbuang, toh sup sarang walet tetap menunjukkan manfaat sugesti penyantaplah yang diduga jadi obatnya.
Sup Sarang Burung Walet: Segar Berenergi

Jika dengar kata ludah mungkin ada sebagian orang yang merasa jijik. Beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong dan RRC meludah dilarang keras oleh hukum. Tapi toh di negara dengan penerapan hukum sekeras Singapura sekalipun, tetap ada satu mahluk yang tak dilarang meludah, bahkan justru dianjurkan karena bisa meningkatkan devisa negara. 

Mahluk yang ludahnya begitu berharga itu tak lain dan tak bukan adalah burung walet. Dengan air liurnya yang kental burung walet membuat sarangnya. Air liur yang kental itu akan mengering saat terkena udara. Dewasa ini di dunia dikenal 2 jenis sarang burung walet yakni sarang burung walet yang dipanen di gua-gua di pegunungan, serta sarang burung walet yang dipanen di atap rumah-rumah tua yang lebih popular sebagai sarang burung walet rumahan. Burung walet yang membuat sarangnya di atap rumah tua biasanya telah dibudidayakan oleh keluarga atau perusahaan yang menjalankan bisnis seperti ini sejak lama. Karena sifatnya yang alami dan langka (Banyak pemanen sarang burung walet yang menemui ajalnya setiap tahun saat memanen di gua) harga jual sarang burung walet gua jauh lebih mahal dibandingkan sarang walet rumahan. Di pasaran juga dikenal istilah sarang burung walet bersih dan kotor. Yang bersih adalah sarang burung walet yang sudah dicuci dan dibersihkan serta siap untuk dimasak.

Sarang burung walet umumnya mudah didapatkan di pasar atau toko obat di pecinan. Biasanya dijual dalam kemasan atau kiloan. Di restoran sarang burung walet biasanya disajikan dalam bentuk sup atau manisan sebagai makanan penutup. Yan Wo begitu namanya dilafalkan dalam bahasa Mandarin, sudah selama berabad-abad dijadikan makanan kaum kelas atas. Kandungan gizinya yang tinggi membuatnya dipercaya memiliki khasiat sebagai aphrodisiac yang di masa tertentu hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan di Tiongkok Kuno. Banyak sinshe dan ahli pengobatan China tradisional yang mencampurkan sarang burung walet ke dalam tonik penguat. Belakangan sup sarang burung walet dikemas dan diproduksi secara modern sebagai salah satu tonik penambah energi. Sayang harganya sangatlah mahal sehingga walau jaman telah modern dan kaum bangsawan tak lagi memonopoli segala segi di muka bumi ini, sarang burung walet masih tak terjangkau oleh semua orang. 
Jika ingin mencoba sendiri khasiatnya dirumah, buatlah sup sarang burung walet dengan bahan dasar sarang burung walet yang telah dibersihkan lalu dimasak dalam kaldu ayam. Cukup tambahkan bumbu seperti lada hitam, bawang putih, dan jahe. Jika ingin khasiatnya lebih bertambah, bisa tambahkan ginseng atau akar teratai yang juga berkhasiat sebagai pembangkit gairah. (fn/sc/is)www.suaramedia.com

Senin, 11 Oktober 2010

Persyaratan Membangun Gedung Walet

Setelah mendapat lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah membangun gedung walet. Tentunya bangunan harus disesuaikan dengan kebutuhan walet agar walet mau hinggap, betah, dan berkembang biak di dalamnya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, faktor lokasi memegang perananan penting dalam mendirikan gedung walet. Jika lokasi bangunan yang di dirikan merupakan sentra walet, peluang untuk memikat walet akan semakin besar.
Beberapa elemen penting yang mendukung terciptanya habitat walet yang baik sebagai berikut:
  1. Suhu
  2. Menurut para konsultan walet, suhu paling ideal di dalam gedung walet berkisar 26 – 29 C. Suhu tersebut dapat tercipta apabila ketebalan dinding, atap, lebar ruangan, dan jumlah ventilasi yang ada tertata dengan baik. Penggunaan termometer sangat diperlukan, sehingga suhu udara dapat dipantau setiap saat.
  3. Kelembapan
  4. Kelembapan gedung walet juga harus memiliki kelembapan yang sesuai layaknya gua. Idealnya, kelembapan gedung walet berkisar 75-90%. Untuk mengukur kelembapan ruangan dapat digunakan hygrometer.
  5. Pencahayaan
  6. Walet adalah burung yang agak sensitif. Walet relatif memilih sarang yang relatif tersembunyi dan sebisa mungkin menghindari segala bentuk aktivitas manusia. Karena itu, gedung walet yang dibangun harus mampu meniru kondisi tersebut.

Menentukan Lokasi Terbaik Untuk Gedung Walet

Bila kita berbicara tentang budidaya burung walet, tentunya hal ini tidak akan pernah terlepas dari penentuan lokasi gedung walet. Penentuan lokasi terbaik untuk gedung walet ini sangat berpengaruh tidak hanya pada kuantitas sarang walet yang dihasilkan tetapi juga “kualitas” sarang waletnya.
Sarang walet yang kuntitas dan kualitasnya baik hanya bisa dihasilkan dari gedung walet yang nyaman untuk perkembang biakan walet. Maka dari itu, sebelum kita belajar banyak tentang walet, alangkah baiknya kita belajar menentukan lokasi gedung walet yang disukai walet terlebih dahulu.
Ingat, tanpa pemilihan lokasi gedung walet yang benar, kecil kemungkinan Anda mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Fakta dilapangan menunjukan bahwa hampir 70% gedung walet yang dibangun tidak menghasilkan sarang.*
*diolah dari berbagai sumber
Menurut Andriseorang praktisi waletlokasi yang tepat untuk mendirikan gedung walet terkait beberapa faktor penunjang, contohnya ketersediaan pakan alami disekitarnya, ketinggian tempat, tingkat kebisingan dan polusi, serta ada tidaknya predator alami.
“Persyaratan dasar dalam menentukan lokasi gedung walet antara lain, dataran rendah sampai ketinggian 600 m  dpl (diatas permukaan laut, red.), daerahnya bebas pulosi, tidak bising, dan tidak banyak dihuni oleh predator” ungkap Andri.
Berikut ini beberapa areal yang bisa dijadikan lahan untuk mendirikan gedung walet, antara lain:
  1. Rawa-rawa da aliran sungai. Daerah seperti ini sangat bagus karena biasanya di daerah semacam ini banyak serangga terbang yang merupakan makanan burung walet.
  2. Lahan pertanian yang subur dengan sistem irigasi yang baik. Disengaja atau tidak, lahan pertanian akan mengundang kehadiran serangga yang merupakan makanan burung walet.
  3. Seperti telah disebutkan diatas, dataran rendah dengan ketinggian maksimum 600 m dpl. Pasalnya, di lokasi yang terlalu tinggi, walet akan sulit berkembang biak. Belakangan ini banyak pakar walet mencoba mengembangbiakan walet di dataran tinggi, tapi hasilnya masih nihil.
  4. Daerah yang bebas polusi, baik udara mau pun suara. Adanya polusi akibat aktivitas manusia dapat mengganggu ketenangan walet. Maka dari itu pilihlah daerah yang cukup jauh dari gangguan polusi yang mengganggu ketenangan walet.
Areal di atas merupakan tempat yang baik untuk membangun gedung walet, walaupun memang tidak tertutup kemungkinan bahwa di tempat lain burung walet bisa di budidayakan. Hal ini bisa dikarenakan beberapa faktor penunjang lainnya.
Semoga bermanfaat!

 
ogspot.com